KEMISKINAN PERKOTAAN: STRATEGI PEMULUNG DI KOTA AMBON
DOI:
https://doi.org/10.33007/inf.v3i1.388Abstract
Abstract
Scavengers are part of the urban poor communities that their daily activities in the informal sector by collecting used goods sold for revenue. Scavengers do not require the formal requirements and easy job to do, but full of challenges and risks. Work life scavenger is a challenge that must be done because of poverty conditions and anticipate the household income. In the administration of the city of Ambon has 5 districts namely Ambon Bay Baguala districts, Sirimau, Nusaniwe, Ambon Bay, and South Leitimur. UPTD IPST data from the Office of Ambon in 2016, the number totaled 230 Scavenger scattered in districts Sirimau, Nusaniwe, and South Leitimur. This research was conducted in four districts namely: Sirimau, Nusaniwe, Baguala, and South Leitimur, as scavengers scattered in the districts. Tthe aim of this study was to describe the causes of poverty in poor communities scavengers, identify factors ignorance about household financial management of poor scavengers community, and formulate urban poverty reduction strategies are effective. The method used is quantitative descriptive, WITh data collection techniques; observation, interviews, and questionnaires. Data were analyzed using descriptive methods. The results achieved by the characteristics of the pemulungt sample (scavengers), WITh low income, standard of uninhabitable housing, low health status, education and knowledge is inadequate and results in the inability to manage household finances well. This resulted in them (scavengers) barely have a plan for the future of the family, including the children's education.
Keywords: Scavengers, poverty, Ambon.
Â
Abstrak
Pemulung merupakan bagian dari  komunitas miskin perkotaan yang aktivitas kesehariannya pada sektor informal dengan melakukan pengumpulan barang bekas untuk dijual demi memperoleh pendapatan. Pemulung tidak memerlukan persyaratan formal dan pekerjaannya mudah untuk dilakukan, namun penuh tantangan dan resiko. Pekerjaan pemulung merupakan tantangan hidup yang mesti dilakukan  karena kondisi kemiskinan dan mengantisipasi pendapatan rumahtangga. Secara administrasi Kota Ambon memiliki 5 kecamatan yakni Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon, dan Leitimur Selatan. Dari data Kantor UPTD IPST Ambon tahun 2016, jumlah Pemulung  yang memiliki kartu yang tersebar berjumlah 230 pada kecamatan Sirimau, Nusaniwe, dan Leitimur Selatan. Penelitian ini dilakukan pada 4 kecamatan yakni: Sirimau, Nusaniwe, Baguala, dan Leitimur Selatan, karena pemulung tersebar pada kecamatan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor penyebab kemiskinan menurut komunitas miskin pemulung, mengetahui faktor ketidaktahuan tentang manajemen keuangan rumah tangga komunitas miskin pemulung, dan merumuskan strategi pengentasan kemiskinan perkotaan yang efektif. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data; observasi, wawancara, dan angket. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil yang dicapai berdasarkan karakteristik pemulung (pemulung), dengan tingkat pendapatan yang rendah, standart rumah tidak layak huni, derajat kesehatan rendah, pendidikan dan pengetahuan yang minim sehingga mengakibatkan ketidakmampuan dalam mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. Hal ini mengakibatkan mereka (pemulung) nyaris tidak memiliki perencanaan untuk masa depan keluarga termasuk pendidikan anak-anak.
Kata Kunci: Pemulung, kemiskinan, Ambon.
References
Abidin Achmad, (Tanpa Tahun). Realita, Peran dan Keberadaan Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Benowo Melalui Video Dokumenter. (Makalah Tugas Akhir), Surabaya: STIKOM. Link online: http://ppta.stikom.edu/upload/upload/file/07510160020makalah%20bidin.pdf (diakses, 20 Agustus 2016).
Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (BPPKS), (2012), Analisis Data Kemiskinan Berdasarkan Data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, Jakarta: Kementerian Sosial RI bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Badan Pusat Statistik Kota Ambon, (2014). Kota Ambon Dalam Angka 2014. Link online: https://ambonkota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kota-Ambon-Dalam-Angka-2014.pdf (diakses, 20 Agustus 2016).
Gunawan, (2012). Strategi Bertahan Hidup Pemulung: Studi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Ganet Tanjungpinang (Naskah Publikasi). Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji. Link online: http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/JURNAL-GUNAWAN-080569201016-SOSIOLOGI-2013.pdf (diakses: 10 Agustus 2016).
Kamus Bahasa Indonesia Online, (tanpa tahun), Defenisi Pemulung, http://kamusbahasaindonesia.org/pemulung/mirip (diakses, 20 Agustus 2016).
Nuraedah, (2014). Pemulung Yang Termarjinalkan: Studi Sosial Ekonomi Masyarakat Pemulung di Kelurahan Lasoani, Kreatif, Jurnal FKIP Universitas Tadulako, Vol 17, No 3. Link online: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Kreatif/article/view/3354/2390. (diakses, 20 Agustus 2016).
Suyanto Bagong, (2013), Anatomi Kemiskinan: Dan Strategi Penanganannya, Malang: Intrans Publishing.
Taufiq Ahmad, et.al, (2010), Upaya Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal (Belajar dari Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak), Politika, Jurnal Ilmu Politik, Volume I Nomor 1, April 2010. Hal. 75-88.
Wikipedia Bahasa Indonesia, (tanpa tahun), Pemulung, https://id.wikipedia.org/wiki/Pemulung (diakses, 20 Agustus 2016).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).