REAKSI PSIKOSOSIAL TERHADAP PENYAKIT DI KALANGAN ANAK PENDERITA TALASEMIA MAYOR DI KOTA BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.33007/inf.v16i3.52Abstract
Artikel ini didasarkan pada penelitian tentang Reaksi Psyhcosocial untuk Sakit antara Anak Dengan
Thalassaemia Mayor di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang (1)
karakteristik responden, (2) kecemasan kesehatan (3) keyakinan pasien terhadap penyakitt, (4)
Persepsi penyakit dari pandangan psikologis dan somatik, (5) pertahanan diri yang efektif dari
reaksi sakit, (6) reaksi gangguan afektif, (7) reaksi penolakan pasien terhadap penyakit, (8) reaksi
marah terhadap penyakit yang dialami responden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Sampling yang digunakan Sensus. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS 18,00. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa reaksi psikososial terhadap penyakit dikalangan anak-anak dengan kasus Talasemia
Mayor terlihat dalam kategori reaksi psyhosocial sedang. Masalah utama adalah responden
tidak sepenuhnya menerima talasemia mayor sebagai bagian dari kehidupan mereka, karenanya,
diperlukan upaya untuk menangani masalah Reaksi Psikososial terhadap Penyakit dengan Program
Bantuan Psikososial untuk Anak-anak Dengan Talasemia Mayor melalui Kelompok Bantu Diri.
Program ini diharapkan dapat memberikan penguatan emosional pasien talasemia, sehingga ada
penerimaan yang talasemia adalah bagian dari kehidupan mereka. Untuk menjalankan program
pihak lain baik POPTI, administrator, relawan dan pekerja sosial.
Kata Kunci: Anak, Talasemia, Talasemia Mayor,Reaksi Psikososial, Intervensi
Thalassaemia Mayor di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang (1)
karakteristik responden, (2) kecemasan kesehatan (3) keyakinan pasien terhadap penyakitt, (4)
Persepsi penyakit dari pandangan psikologis dan somatik, (5) pertahanan diri yang efektif dari
reaksi sakit, (6) reaksi gangguan afektif, (7) reaksi penolakan pasien terhadap penyakit, (8) reaksi
marah terhadap penyakit yang dialami responden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Sampling yang digunakan Sensus. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS 18,00. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa reaksi psikososial terhadap penyakit dikalangan anak-anak dengan kasus Talasemia
Mayor terlihat dalam kategori reaksi psyhosocial sedang. Masalah utama adalah responden
tidak sepenuhnya menerima talasemia mayor sebagai bagian dari kehidupan mereka, karenanya,
diperlukan upaya untuk menangani masalah Reaksi Psikososial terhadap Penyakit dengan Program
Bantuan Psikososial untuk Anak-anak Dengan Talasemia Mayor melalui Kelompok Bantu Diri.
Program ini diharapkan dapat memberikan penguatan emosional pasien talasemia, sehingga ada
penerimaan yang talasemia adalah bagian dari kehidupan mereka. Untuk menjalankan program
pihak lain baik POPTI, administrator, relawan dan pekerja sosial.
Kata Kunci: Anak, Talasemia, Talasemia Mayor,Reaksi Psikososial, Intervensi
Downloads
Published
22-12-2011
How to Cite
Mulyani, M., & Fahrudin, A. (2011). REAKSI PSIKOSOSIAL TERHADAP PENYAKIT DI KALANGAN ANAK PENDERITA TALASEMIA MAYOR DI KOTA BANDUNG. Sosio Informa, 16(3). https://doi.org/10.33007/inf.v16i3.52
Issue
Section
Articles
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).