KRISIS PARUH BAYA DAN PENANGANANNYA
DOI:
https://doi.org/10.33007/inf.v3i2.926Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menginformasikan tentang terjadinya krisis pada masa paruh baya dan solusi menghadapi permasalahan krisis, agar tidak menimbulkan permasalah pada masa lanjut usia. Meski masih ada perdebatan tentang adanya krisis paruh baya atau disebut sebagai “puber kedua†namun memasuki usia paruh baya menjadi usia krisis. Mereka akan dihadapkan dengan berbagai perubahan baik fisik, fisiologis, sosial dan psikologis, yang menuntut penyesuaian. Masa paruh baya merupakan masa transisi menuju masa usia lanjut, mereka sudah tidak muda namun belum tua.  Reaksi terhadap masa transisi berbeda-beda antara pria dan wanita dan bersifat individual, tergantung tingkat sosial ekonomi serta kematangan pribadi. Selain itu kondisi emosi, kepribadian dan stress mempengaruhi reaksi terhadap krisis. Stres masa paruh baya berupa stress pekerjaan, penghasilan, burnout (kelelahan), emptynes (kesendirian). Agar masa transisi tidak menimbulkan masalah, maka seorang paruh baya perlu menyesuiakan diri secara sehat, merubah gaya hidup, menerima perubahan dan mampu mengelola stress.
Â
Kata kunci; paruh baya, transisi, penyesuaian diri, stress.
References
Bolger, N. Zuckerman, A. Kessler, R. C. (2000). Invisible Support and Adjustment to Stress; Journal of Personality and Social Psychology. 2000, Vol. 79, No. 6, 953-961
Cheng, Terence. (2014). Study ‘Confirms’ The Midlife Crisis. Health and Science. The Australian news..
Chunn, Louise. (2016). Midlife Crisis: There Is Life After Middle-Age Malaise. The Australian News.
Febrida, Melly (2013); Krisis Paruh Baya Pada Wanita; Http://Beautywmn.Com/Id/Pages/317883
Hurlock, E.B. 2002. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta : Erlangga.
Hutasoit, Y.(2014).Subjective Well-Being Janda Paruh Baya yang mempunyai anak Remaja; Jurnal Universitas Gunadarma.
Iswati, Diyah, (2007) Empty Nest Syndrome Pada Wanita Usia Dewasa Madya , Psychology.
Kertopati Lesthia (2016), Ilmuwan Sebut Tak Ada Krisis Paruh Baya; , CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160113203634-255-104123/ilmuwan-sebut-tak-ada-krisis-paruh-baya/
Lachman, Margie E.(2003), Development In midlife, Psychology Department, Brandeis University, Waltham, Massachusetts 02454;
Larassati, Bramanti Nindi (2013); The Meaning of Life of Middle Age Adult Face Empty Nest Filling); Jurnal Unair, Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. 184 Vol.2 No. 03 Desember 2013.
Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa, Surabaya : Usaha Nasional.
Neupert, D.Shevaun, Almeida, David. M, Charles, Turk. S (2007) Age Differences in Reactivity to Daily Stressors: The Role of Personal Control; Journal of Gerontology: Psychological Sciences Copyright 2007 by The Gerontological Society of America 2007, Vol. 62B, No. 4, P216–P22
Papalia, Diane E, et.al (2008), Human Development, Mc Graw Hill Co..
Romlah, Umi (2015), Resiliensi masa Paruh Baya,
Jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/download/797/610: artikel
Salovey. Et.al. (2000). Emotional States and Physical Health, Yale University of Minnesota, Twin Cities Campus. Yale University.
Santrock, J. W. 2002. Life Span Development, Jakarta : Erlangga.
Benerkah Krisis Paruh Baya Itu Ada ? Dan Apa Dampaknya ?.
https://Plus.Google.Com/+Putradedy.
Masa Transisi (Krisis) pada Usia Tengah Baya, (Psikologi Perkembangan), (2010). Psikologi Ceria. https://kedaibunga.wordpress.com/2010/04/23/masa-transisi-krisis-pada-usia-tengah-baya-psikologi-perkembangan/
Perspektif tentang Krisis Paruh Baya pada Wanita, Submitted by arikelpria on April 18, 2012
Pria dan Usia Setengah baya: https://celemotan.wordpress.com/2008/01/25/review-pria-dan-usia-setengah-baya
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).